Menurut Philip Kotler, manajemen pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta
penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran antara barang
dan jasa yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
Pengertian diatas lebih menguatkan alasan saya dalam mengambil mata kuliah ini. Karena kedepannya saya akan berkerja didalam ranah pendidikan, maka cara memasarkan jasanya pun mutlak diketahui. Karena cara untuk memasarakan jasa pendidikan berbeda dengan jasa yang lain.
Arti dan Sifat Marketing
BalasHapusDengan berkembangnya suatu sistem ekonomi, maka produksi lambat laun makin dispesialisasi secara mendalam, dan para produsen dan konsumen, begitu pula pusat-pusat produksi serta konsumsi makin lama makin terpisah satu sama lain. Kebutuhan akan marketing timbul dari pada pembagian kerja. Perusahaan-perusahaan dengan produksi secara spesialisasi dan produksi massa memerlukan pasar-pasar massa, guna mendistribusi produk-produk mereka.
Guna mencapai pasar-pasar demikian perlu digunakan bantuan sejumlah besar perusahaan-perusahaan marketing yang spesialisasi misalnya:
1. Para pedagang eceran (retailers)
2. Para grosser (wholesalers)
3. Badan-badan usaha transport (transportation agencies
4. Perusahaan-perusahaan pergudangan (warehousemen)
Pasar diatas timbul karena adanya kebutuhan manusia yang terus berkembang, bukan saja kebutuhan sehari-hari namun juga kebutuhan tingkat tinggi yang timbul karena kemungkinan-kemungkinan tidak terbatas pada manusia untuk memperluas keinginannya.
Dalam rangka usaha melayani sebuah pasar secara efektif, maka seorang pemimpin marketing harus mengetahui:
1. Ciri-ciri oang pada pasar tersebut
2. Kebutuhan serta keinginan mereka
3. Kekuatan membeli mereka
4. Kebiasaan serta pola pikir mereka
Peter F. Drucker menyatakan bahwa marketing pada Negara-negara yang baru berkembang, merupakan bagian paling “terbelakang” perekonomian yang bersangkutan. Akibatnya adalah Negara-negara demikian tak dapat menggunakan sumber-sumber mereka secara efektif.
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
Winardi. 1980. Azas Azas Marketing. Bandung: Penerbit Alumni
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDEFINISI RELATIONSHIP MARKETING
BalasHapusRelationship marketing adalah cara usaha pemasaran pada pelanggan yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan maksimum pelanggan. Pelanggan yang baik merupakan suatu asset di mana bila ditangani dan dilayani dengan baik akan memberikan pendapatan dan pertumbuhan jangka panjang bagi suatu perusahaan.
Tandjung (2004: 89) menyatakan bahwa, “Relationship marketing adalah pertumbuhan, pengembangan, dan pemeliharaan dalam jangka panjang yang menimbulkan hubungan biaya efektif dengan pelanggan, pemasok, karyawan, dan partner-partner lain yang saling menguntungkan”. Relationship marketing merupakan suatu praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak kunci meliputi pelanggan, pemasok, dan penyalur guna mempertahankan preferensi bisnis dalam jangka panjang.
Menurut Chan (2003: 87), “Relationship marketing ditujukan untuk menciptakan pengenalan bagi setiap pelanggan secara lebih dekat melalui komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan”.
Relationship marketing merupakan upaya pengenalan kepada setiap pelanggan secara lebih dekat, menciptakan komunikasi dua arah dengan konsumen, dan mengelola hubungan yang saling antara pelanggan dan konsumen.
Relationship marketing merupakan konsep yang dinamis, perilaku pelanggan yang merupakan komponen utama untuk menentukan arah kebijakan relationship marketingdari waktu ke waktu selalu berubah.
Relationship marketing merupakan interaksi yang penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Sebagaimana yang diungkapkan Ford (2003: 38), “Relationship as the pattern of interactions and the mutual conditioning of behaviors over time, between company and a customer, a supplier or another organization”. Maksudnya, pola interaksi dan kondisi yang menguntungkan antara perusahaan dan konsumen, pemasok, atau organisasi lainnya.
Relationship marketing menurut Kotler dan Armstrong (1996) adalah the process of creating, maintaining and enchanging strong, value laden relationships with customers and other stockholder. yang kurang lebih memiliki arti bahwa relationship marketing adalah proses mencipta, memelihara dan mengalihkan keunggulan, muatan nilai hubungan antara pelanggan dan pemegang saham lainnya. Jadi setiap badan usaha atau perusahaan dalam melakukan hubungan dengan pelanggan sangat membutuhkan proses relationship marketing.
Perusahaan berusaha melaksanakan strategi di dalam menarik perhatian konsumen, pemasok, dan memelihara anggota, serta mengelola hubungan dengan konsumen, pemasok, dan perusahaan lain. Selain itu, konsep ini merupakan upaya membangun hubungan yang lebih konstruktif dengan anggota terpilih dalam mencapai sukses pemasaran jangka panjang.
Sumber:
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/02/pengertian-relationship-marketing.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2011/07/relationship-marketing-definisi-dimensi.html