Rabu, 25 Maret 2015

Segmentasi dan Targeting Pasar

Berikut merupakan review kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 17 maret 2015 lalu. Pengampu mata kuliah pak Amril Muhammad pada saat itu sayangnya tidak dapat hadir namun kuliah tetap berjalan dengan kelompok 4 sebagai penyaji materi.

SEGMENTASI

A. Pengertian Segmentation

Menurut buku Philip Kotler dan Gary Armstrong yang berjudul Marketing An introducing Pemasaran sasaran menghendaki tiga langkah utama.Yang pertama adalah segmentasi pasar, yaitu membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki bauran produk atau pemasaran yang terpisah. Perusahaan mengidentifikasi cara-cara yang berbeda untul memilih pasar dan mengembangkan profil segmen-segmen pasar yang dihasilkan.Langkah kedua adalah penetapan pasar sasaran, yaitu mengevaluasi daya tarik setiap segmen dan memilih satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk dimasuki.Langkah ketiga adalah penentuan posisi pasar, menetapkan posisi bersaing produk dan menciptakan bauran pemasaran yang rinci.

Menurut Buku Winardi Yang Berjudul Ilmu Dan Seni Menjual, Segmentasi pasar adalah pengetahuan dasar yang menyatakan bahwa setiap pasar terdiri dari segmen-segmen yang dapat dipisahkan, yang terdiri dari pembeli dengan:

  • Kebutuhan-kebutuhan yang berbeda.
  • Gaya pembelian yang berbeda.
  • Reaksi yang berbeda terhadap variasi-variasi penawaran.


Menurut buku M. Mursid yang berjudul Manajemen Pemasaran, Segmentasi (Pengelompokkan) Pasar adalah pembagian daripada pasar secara keseluruhan ke dalam kelompok-kelompok untuk penyesuaian yang lebih tepat dan konkret dan suatu produk sesuai dengan keinginan, kebutuhan serta karakteristik konsumen.

Konsep segmentasì pasar pertama kali diperkenalkan oleh Wendell R. Smith pada tahun 1956 dalam artikel terkenalnya berjudul “Product Differentiation and Market Segmentation as Alternative Marketing Strategies” yang dimuat di journal of Marketing.Menurutnya, konsumen itu bersifat unik dan bebeda-beda.konsekuensinya mereka membutuhkan program pemasaran yang berbeda pula.

Secara garis besar, segmentasi pasar dapat diartikan sebagi proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan perilaku dan atau respon terhadap program pemasaran spesifik. Segmentasi pasar merupakan konsep pokok yang mendasari strategi pemasawan perusahaan dan alokasi sumber daya yang harus dilakukan dalam rangka mengimplementasikan program pemasaran.

B. Syarat-syarat dan Manfaat Segmentasi Pasar

syarat-syarat segmentasi pasar yang dapat dikatakan efektif adalah:

  • dapat diukur
  • dapat dijangkau
  • cukup besar
  • dapat dibedakan
  • dapat dilayani


manfaat segmentasi pasar adalah :

  • produsen ada di posisi lebih baik untuk memilih kesempatan pemasaran.
  • produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pengetahuan yang ada.


C. Pola Segmentasi Pasar

Ada 3 pola dasar untuk mengelompokkan pasar yaitu:
1. Geographic Segmentation
Pengelompokkan didasarkan atas daerah di mana para penjual membedakan secara teliti, kira-kira daerah mana yang bisa memberikan keuntungan yang berbeda-beda.

2. Demographic Segmentation
Demographic segmentation ini dimaksudkan untuk membedakan berbagai macam kelompok atas dasar keadaan suatu masyarakat yang berubah (demographic variables) seperti misalnya pengelompokkan dalam bidang umur, jenis kelamin, dan besarnya family, pendapatan, jabatan kepala keluarga, pendidikan, siklus penghidupan keluarganya (family life cycle), pengelompokkan bidang agama, social, suku.

3. Psychographic Segmentation
Dengan psychographlc segmentation ini kita mencoba membedakan berbagai macam kebutuhan pembeli atau adalah timbul sebagai hasil dan kenyataan bahwa kebutuhan pembeli lebih berbeda sepanjang life style atau personality life daripada demographic lives.

D. Prosedur Segmentasi Pasar

Prosedur tersebut terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1.    Tahap survey: periset menyelenggrakan wawancara untuk mencari penjelasan dan memusatkan perhatian pada kelompok untuk memperoleh pandangan terhadap motivasi konsumen, sikap, dan perilaku. Dnegan menggunakan penemuan ini periset menyiapkan kuisioner resmi untuk mengumpulkan data mengenai:

  • sifat dan peringkat kepentingan mereka
  • Kesadaran merk dan peringkat merk
  • Pola penggunaan produk
  • Sikap terhadap golongan produk
  • Demografi, psikografi, dan mediagrafi dari responden

2.    Tahap analisis: periset menggunakan analisis faktor pada data untuk membuang variabel yang berkorelasi tinggi. Kemudian periset menggunakan analisis kelompok untuk menghasilkan penetapan jumlah segmen maksimum
3.    Tahap pembentukan: masing-masing kelompok sekarang dibentuk dnegan persyartan perbedaan sikap, perilaku, demografi, psikografi, dan kebiasaan konsumsi media mereka. Masing-masing segmen dapat diberi namaberdasarkan sifat-sifat dominan yang membedakan.

Targeting Pasar


A. Penetapan Pasar Sasaran

Evaluasi terhadap daya tarik segmen pasar dapat dilakukan dengan menggunakan tiga faktor utama yaitu:
Pertama, ukuran dan potensi pertumbuhan segmen. Meskipun segmen yang besar dan berkembang pesat kelihatannya Iebih menarik, ukuran segmen dan potensi pertumbuhan yang cocok bagi setiap perusahaan harus disesuaikan dengan sumber daya dan kapabilitas organisasi.
Kedua, karakteristik structural segmen yang terdiri atas kompetisi, kejenuhan segmen, protektabilitas, dan risiko lingkungan.
Ketiga, kesesuaian antara produk dan pasar (product-market fit).
Beberapa langkah yang harus diperhatikan bagi perusahaan untuk memasuki pasar:

  1. Menetapkan pelengkap (atribut) yang dianggap penting, dan mengidentifikasi segmen pasar yang berbeda.
  2. Menentukan luas dari segmen pasar.
  3. Menentukan merek-merek yang ada di pasar.
  4. Mencari peluang segmen-segmen pasar yang belum dilayani dan mencari kesukaan yang sama atau tidak, Mencari hubungan berbagai segmen pasar geographic, demographic dan psychographic

B.  Memilih Strategi Sasaran Pemasaran

Strategi sasaran pemasaran yaitu:
1. Sumber-sumber perusahaan
Didata lagi apa saja sumber-sumber yang terdapat dalam perusahaan tersebut dan apabila sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan terbatas untuk melayani pasar.Satu-satunya pilihan yang tepat adalab pemasaran terpusat.
2. Kebersamaan produk (homogeni produk)
Pemasaran serbasama lebih tepat untuk produk-Produk yang serbasama pula misalnya saja usaha sayur mayur maupun buah-buahan.
3. Tingkat produksi dalam daur hidup
Tingkat produksi dalam daur hidup suatu produk perlu diperhatikan. Suatu barang baru diperkenalkan, satu atau beberapa macam, straegi yang cocok adalah pemasaran yang serba-sama.Sedangkan pada tahap kedewasaan dalam daur produk lebih tepat menggunakan strategi serba-aneka.
4. Keserbasamaan pasaran (homogenitas)
kalau konsumen mempunyai selera sama, membeli dengan jumlah yang sama tiap waktu dan mempunyai reaksi yang sama terhadap usaha pemasaran, maka strategi yang tepat adalah pemasaran serbasama.
5. Siasat pemasaran bersaing.
Kalau pesaing aktif mengadakan segmentasi sukar bagi perusahaan bersaing melalui pemasaran serbasama. Sebaliknya jika pesaing serbasama, maka perusataan akan berhasil dengan segmentasi aktif jika faktor-faktor lain mendukungnya.

Minggu, 15 Maret 2015

Analisis Lingkungan Pemasaran

Berikut merupakan review dari perkuliahan mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan oleh Bapak Amril Muhammad, S.E., M.Pd pada hari/tanggal selasa/10 maret 2015.

Analisis Lingkungan Pemasaran
Marketing Environment is the actors and forces outside marketing that affect marketing managements ability to develop and maintain succesfull transaction with its target costumers. Artinya, Lingkungan pemasaran adalah pemeran dan kekuatan diluar pemasaran yang mmengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan sukses transaksi dengan target pelanggan.

Lingkungan pemasaran terbagi menjadi dua, yaitu Microenvironment (Lingkungan Internal) dan Macroenvironment (Lingkungan Eksternal)

A.   Microenvironment (Lingkungan Internal)
Microenvironment merupakan kekuatan terdekat yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani target mereka. Manajemen pemasaran bertugas untuk menarik dan membangun hubungan baik dengan pelanggan dengan menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam perjalanannya seorang manajer pemasaran tidak dapat melaksanakan pekerjaannya sendirian. Sering kali kesuksesan dari tujuan yang dibuat seorang manajer bergantung pada faktor-faktor lain di sekitarnya.
1.    The Company (Perusahaan)
a.    Top Management
b.    Finance
c.    Research and development
d.    Purchasing
e.    Manufactured
f.     Accounting.

2.    Supliers (Pemasok)
Supliers adalah penyedia sumberdaya yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. Sebuah perusahaan harus memperhatikan ketersediaan sumber daya untuk produk yang akan diproduksi. Selain itu pergerakan harga bahan pokok produksi sebuah perusahaan juga harus terus dipantau agar perubahan harga bahan baku produksi tidak berpengaruh besar bagi kegiatan produksi perusahaan.

3.    Marketing Intermediateries (Perantara Pemasaran)
Perantara disini dimaksudkan kepada seorang, kelompok, atau perusahaan yang dapat membantu perusahaan pembuat produk untuk mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang kepada pembeli. Yang berperan sebagai perantara pemasaran ini diantaranya adalah reseller, distributor fisik, agen pengiriman barang, dan agency pembayaran.  

4.    Costumers (Pelanggan)
     Pelanggan juga dibagi menjadi beberapa jenis atau tipe
a.    Costumer markets (pasar konsumen). Pelanggan ini membeli barang atau jasa untuk dikonsumsi sendiri
b.    Bussiness markets (Pasar bisnis). Pelanggan membeli produk untuk dijual kembali tanpa merubah merek produk tersebut
c. Reseller market. Konsumen membeli barang untuk dijual kembali dengan menggunakan           atau memberikan merek baru pada produk tersebut.
d.    Goverment market (pasar pemerintah). Pasar pemerintah biasanya berkaitan dengan lelang atau tender sebuah  proyek dan pengadaan barang
     e.     International market
5.    Publics (Masyarakat)
a.    Financial
b.    Media massa
c.    Pemerintah
d.    Tekanan dari suatu kalangan
e.    Penduduk lokal yang ingin mendapat bagian pekerjaan
f.     Masyarakat umum
g.    Keluarga dari pegawai perusahaan itu sendiri.

B.   Macroenvironment (Lingkungan Eksternal)
1.    Demografic Environment (lingkungan demografik)
a.    Size (ukuran)
b.    Density (Kepadatan)
c.    Location (lokasi)
d.    Age (usia)
e.    Gender (Jenis Kelamin)
f.     Race (Ras)
g.    Occupation (Pekerjaan)
h.    Other Statistik (Data lainnya)

2.    Economic Environment (lingkungan ekonomi)
a.    Buyer Power (Daya Beli)
b.    Spending Pattern (Pola pengeluaran)

3.    Natural Environment (lingkungan alam)
a.    Ketersediaan bahan baku
b.    Kenaikan harga sumber energi
c.    Dampak polusi yang dihasilkan
d.    Intervensi pemerintah terhadap SDA yang ada

4.    Technological Environment (lingkungan teknologi)
a.    Teknologi baru
b.    Membuat produk baru
c.    Peluang pasar
d.    Kecepatan perubahan teknologi
e.    Anggaran untuk penelitian dan pengembangan
f.     Konsentrasi pada hal kecil
g.    Peningkatan regulasi

5.    Political Environment (lingkungan politik)
a.    Hukum yang berlaku
b.    Instansi pemerintah (menyangkut perizinan)
c.    Tekanan dari suatu kelompok
d.    Undang-undang tentang perbisnisan
e.    Perubahan pemerintahan

6.    Cultural Environment (lingkungan budaya)
a.    Menjaga nilai luhur dari sebuah kebudayaan
b.    Pergeseran nilai kebudayaan
c.    Pandangan Masyarakat dari dirinya sendiri
d.    Pandangan masyarakat dari orang lain
e.    Pandangan masyarakat dari organisasi
f.     Pandangan masyarakat dari lingkungan sosial
g.    Pandangan masyarakat dari alam

h.    Pandangan masyarakat dari dunia

Person Marketing

Person Marketing is marketing activity aimed at creating target market awareness, and a favorable opinion, of a particular person. Person marketing involves efforts design to cultivate the attention, interest, and preferences of a target market toward a celebrity or a authority figure. Celebrities can be real people or fictional characters. Political candidates engage in personal marketing as they promote their candidacy for office. Authors such as Suze Orman of The Road to Wealth use person marketing to promote their books. Rachel Rays uses person marketing to promote her Every "Every Day With Rachel Ray" magazine, where she appears on every cover.
(Person Marketing adalah aktivitas pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran target pasar, dan opini yang baik, dari orang tertentu. Orang pemasaran melibatkan usaha yang didesain untuk menumbuhkan perhatian, minat, dan preferensi dari target pasar terhadap selebriti atau tokoh penting. Selebriti bisa menjadi orang-orang yang nyata atau karakter fiksi. Kandidat politik terlibat dalam pemasaran pribadi saat mereka mempromosikan pencalonan mereka untuk kantor. Penulis seperti Suze Orman pemeran dari The Road to Wealth digunakan orang pemasaran untuk mempromosikan buku mereka. Rachel Rays menggunakan orang pemasaran untuk mempromosikan dirinya di setiap majalah "Every Day With Rachel Ray", di mana dia muncul di setiap sampul).

Person marketing consists of activities undertaken to create, maintain, or change attitudes or behaviour towards particular people. People ranging from politicians, entertainers, and sport figures, to professionals such as doctors, lawyers, and architect, use person marketing to build their reputation. And business, charities and other organizations use well-known personalities to help sell their products or causes.
(Person marketing terdiri dari kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan, memelihara, atau mengubah sikap atau perilaku terhadap orang tertentu. Orang mulai dari politisi, penghibur, dan tokoh olahraga, untuk para profesional seperti dokter, pengacara, dan arsitek, gunakan orang pemasaran untuk membangun reputasi mereka. Dan bisnis, amal dan organisasi lainnya menggunakan tokoh terkenal untuk membantu menjual produk atau tujuan mereka).

Dari sumber diatas dapat disimpulkan bahwa person marketing adalah metode pemasaran yang menggunakan seseorang yang popularitasnya dikenal oleh publik untuk membantu mengubah sikap target pasar agar condong ke produk atau jasa yang akan dipasarkan.


Sumber-sumber:
https://books.google.co.id/books?id=QkrAAgAAQBAJ&pg=PA15&dq=person+marketing&hl=en&sa=X&ei=9OMFVY7GFsafugT1_oC4Bw&redir_esc=y#v=onepage&q=person%20marketing&f=false
https://books.google.co.id/books?id=_g_XBAAAQBAJ&pg=PA222&dq=person+marketing&hl=en&sa=X&ei=9OMFVY7GFsafugT1_oC4Bw&redir_esc=y#v=onepage&q=person%20marketing&f=false
http://www.answers.com/Q/What_is_the_definition_of_person_marketing

Filosofi Manajemen dan Konsep Dasar Jasa

Berikut ini merupakan resume perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan yang saya dapatkan pada tanggal 3 maret 2015 yang dibawakan oleh Bapak Amril Muhammad, S.E., M.Pd.

1. Filosofi Jasa Pendidikan

  • Production concept, yang megatakan bahwa perusahaan akan membuat barang sebanyak-banyaknya dengan harga murah. Production concept berkeyakinan bahawa konsumen menyukai produk-produk dengan harga murah.
  • Product concept, yaitu perusahaan benar-benar memperhatikan kualitas produk, sehingga akan membuat kualitas barang dengan sebaik-baiknya.
  • Selling concept, yaitu bagaimana cara si pembeli dapat membeli barang dengan mudah. Filosofi ini mempertimbangkan pembeli dapat membeli barang dengan  mudah. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan selling concept cenderung membuka cabang-cabang di berbagai daerah, sehingga dari sinilah timbul kata MLM (Multi Level  Marketing) .
  • Marketing concept, berpandangan bahwa bagaimana konsumen terpuaskan akan kebutuhannya.
  • Social Marketing,  berpandangan bahwa tidak semata-mata untuk mencapai & mencari keuntungan tetapi untuk kepedulian.
2. Konsep Dasar Jasa


A. Pengertian
Jasa adalah semua aktifitas ekonomi yang keluarannya tidak berbentuk fisik. Secara umum dikonsumsi bersamaan dengan waktu produksi. Dan menyediakan nilai tambah (kenyamanan, hiburan, dan kesehatan).
Menurut Kottler (1996) Jasa adalah kegiatan atau manfaat yang bias ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang bersifat intangibles (tidak berwujud) dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun yang mungkin terkait dengan produk fisik.

B. Karakteristik Jasa
1. Intangibility
a) Jasa tidak dapat dirasa, diraba, dicium, diraba, dan didengar sebelum jasa itu dibeli (menggambarkan kinerja).
b) Pelanggan membeli jasa, bias dikonsumsi tetapi tidak bisa dimiliki.
c) Kualitas jasa tampak pada : tempat, orang, bahan-bahan, harga, dan simbol.
d) Tugas penyedia jasa: mengelola bukti, menyatakan sesuatu yang tidak nyata (Levit, 1977).

2. Inseparaility
a) Jasa dijual, diproduksi, dan dikonsumsi secara bersamaan.
b) Interaksi penyedia dan pelanggan mempengaruhi hasil jasa
c) Kunci sukses pada penyedia dan keterlibatan pelanggan
d) Vasilitas pendukung dan pemilihan lokasi penyedia jasa menjadi pertimbangan utama pelanggan

3. Variability
a) Tidak terstandar: bervariasi bentuk, kualitas, dan jenis. 
b) Penyebab Variability adanya kerjasama pelanggan, motivasi penyedia layanan, beban kerja perusahaan. 
c) Upaya menjaga kualitas jasa: investasi personil (pelatihan), standarisasi proses (SOP), memantau kepuasan pelanggan. 
d) Customization: desain kebutuhan pelanggan

4. Perishability 
a) Komoditas jasa tidak tahan lama, tidak dapat disimpan.
b) Bisa disimpan tetapi dalam bentuk reservasi.
c) Permintaan pelanggan bervariasi, dipengaruhi musim.

C. Kunci Sukses Jasa
1. Pembaruan Pelayanan Jasa
2. Lokalisasi poin sistem jasa
3. Harus ada deal dalam kontak jasa
4. Menggunakan kekuatan informasi strategis
5. Menentukan nilai strategis dari bisnis jasa

DEFINISI RELATIONSHIP MARKETING

Relationship marketing adalah cara usaha pemasaran pada pelanggan yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan maksimum pelanggan. Pelanggan yang baik merupakan suatu asset di mana bila ditangani dan dilayani dengan baik akan memberikan pendapatan dan pertumbuhan jangka panjang bagi suatu perusahaan. 
Tandjung (2004: 89) menyatakan bahwa, “Relationship marketing adalah pertumbuhan, pengembangan, dan pemeliharaan dalam jangka panjang yang menimbulkan hubungan biaya efektif dengan pelanggan, pemasok, karyawan, dan partner-partner lain yang saling menguntungkan”. Relationship marketing merupakan suatu praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak kunci meliputi pelanggan, pemasok, dan penyalur guna mempertahankan preferensi bisnis dalam jangka panjang.
Menurut Chan (2003: 87), “Relationship marketing ditujukan untuk menciptakan pengenalan bagi setiap pelanggan secara lebih dekat melalui komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan”.
Relationship marketing merupakan upaya pengenalan kepada setiap pelanggan secara lebih dekat, menciptakan komunikasi dua arah dengan konsumen, dan mengelola hubungan yang saling antara pelanggan dan konsumen.
Relationship marketing merupakan konsep yang dinamis, perilaku pelanggan yang merupakan komponen utama untuk menentukan arah kebijakan relationship marketingdari waktu ke waktu selalu berubah.
Relationship marketing merupakan interaksi yang penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Sebagaimana yang diungkapkan Ford (2003: 38), “Relationship as the pattern of interactions and the mutual conditioning of behaviors over time, between company and a customer, a supplier or another organization”. Maksudnya, pola interaksi dan kondisi yang menguntungkan antara perusahaan dan konsumen, pemasok, atau organisasi lainnya.
Relationship marketing menurut Kotler dan Armstrong (1996) adalah the process of creating, maintaining and enchanging strong, value laden relationships with customers and other stockholder. yang kurang lebih memiliki arti bahwa relationship marketing adalah proses mencipta, memelihara dan mengalihkan keunggulan, muatan nilai hubungan antara pelanggan dan pemegang saham lainnya. Jadi setiap badan usaha atau perusahaan dalam melakukan hubungan dengan pelanggan sangat membutuhkan proses relationship marketing. 
Perusahaan berusaha melaksanakan strategi di dalam menarik perhatian konsumen, pemasok, dan memelihara anggota, serta mengelola hubungan dengan konsumen, pemasok, dan perusahaan lain. Selain itu, konsep ini merupakan upaya membangun hubungan yang lebih konstruktif dengan anggota terpilih dalam mencapai sukses pemasaran jangka panjang.

Sumber:
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/02/pengertian-relationship-marketing.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2011/07/relationship-marketing-definisi-dimensi.html

Arti dan Sifat Marketing

Dengan berkembangnya suatu sistem ekonomi, maka produksi lambat laun makin dispesialisasi secara mendalam, dan para produsen dan konsumen, begitu pula pusat-pusat produksi serta konsumsi makin lama makin terpisah satu sama lain. Kebutuhan akan marketing timbul dari pada pembagian kerja. Perusahaan-perusahaan dengan produksi secara spesialisasi dan produksi massa memerlukan pasar-pasar massa, guna mendistribusi produk-produk mereka.
Guna mencapai pasar-pasar demikian perlu digunakan bantuan sejumlah besar perusahaan-perusahaan marketing yang spesialisasi misalnya:
1. Para pedagang eceran (retailers)
2. Para grosser (wholesalers)
3. Badan-badan usaha transport (transportation agencies
4. Perusahaan-perusahaan pergudangan (warehousemen)
Pasar diatas timbul karena adanya kebutuhan manusia yang terus berkembang, bukan saja kebutuhan sehari-hari namun juga kebutuhan tingkat tinggi yang timbul karena kemungkinan-kemungkinan tidak terbatas pada manusia untuk memperluas keinginannya.
Dalam rangka usaha melayani sebuah pasar secara efektif, maka seorang pemimpin marketing harus mengetahui:
1. Ciri-ciri oang pada pasar tersebut
2. Kebutuhan serta keinginan mereka
3. Kekuatan membeli mereka
4. Kebiasaan serta pola pikir mereka

Peter F. Drucker menyatakan bahwa marketing pada Negara-negara yang baru berkembang, merupakan bagian paling “terbelakang” perekonomian yang bersangkutan. Akibatnya adalah Negara-negara demikian tak dapat menggunakan sumber-sumber mereka secara efektif. 
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka. 
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.


Winardi. 1980. Azas Azas Marketing. Bandung: Penerbit Alumni